Aku harus ngejelasin semuanya, sebelum kakakku kalap.
"Aduhhhhh. Mas ngapain marah-marah sih! Justru dia tuh yang tadi nolong aku pas jatuh. Bukannya berterima kasih, eeee malah marah-marah.", Protesku ke Mas Indra.
"Tadi kalau nggak ada dia, entah apa yang bakal terjadi sama adikmu ini.", Tukasku.
"Kalau gitu, Mas minta maaf.", Kata maaf yang terucap dari mulut kakakku sungguk nggak meyakinkan sekali. sangat jelas terlihat keterpaksaan dia mengucapkan itu.
""Kalau gitu, saya permisi dulu.", Cowok yang nolong aku pamitan.
""ooooo, ya udah. pulang sana . lagian udah malem.", apaan sih Mas Indra ngomong kayak gitu. kesannya mengusir banget. Aku sungguh nggak enak sama cowok itu.
"Ya udah. kamu pulang aja. Ntar sekuterku biar kakakku yang ambil. By the way... makasih ya, udah nolongin aku.", basa-basiku.
"Ah, biasa aja. Aku pulang dulu ya.", dia menjawab dengan senyuman yang membuat kakiku tambah lemes. ternyata cowok itu cakep juga.
Saoking menikmati lamunanku, ternyata aku baru sadar, kalau belum tahu namanya. Ya ampunnn.... kok aku sampai lupa nanya namanya sih......? bego banget.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar